Thursday, June 7, 2007

* Tempat Kelahiran Sayyiduna Muhammad SAW

Dikisahkan bahwa ada seorang murid sebelum melakukan ibadah haji, ia mengunjungi Syekh M.Utsman Abduh Al-Burhani RA untuk meminta do’a restu beliau. Syekh M.Utsman Abduh Al-Burhani RA berpesan kepadanya agar ketika ia sampai di Mekah, ia mendatangi tempat kelahiran Nabi SAW untuk melakukan solat sunnat.

Ketika sang murid telah sampai pada tempat yang dimaksudkan oleh Syekh M.Utsman Abduh Al-Burhani RA ia kaget karena tempat itu adalah setasiun bis yang tentunya dilalui banyak orang. Namun karena taat pada perintah sang maha guru, ia melakukan solat sunnat di tempat itu.


Seketika, sebagian petugas wahabi menangkapnya dan membawanya ke kantor lembaga mereka. ketika ia ditanya “mengapa solat di tempat umum itu”, ia menjawab, “karena di situ adalah tempat kelahiran Rasulullah SAW.” Mereka berkata, “ini adalah perbuatan Bid’ah, Nabi tidak pernah menyuruh untuk melakukan itu?”. Murid itu berkata, “betul, akan tetapi ketika Nabi SAW dalam perjalanan isra’ mi’raj, beliau sempat melakukan solat sunnat di tempat kelahiran Nabi Isa AS. Bukankah lebih utama bagi kita sebagai ummat islam untuk mengikuti jejak Rasulullah dan solat di tempat kelahiran beliau sebagai sebaik-baik Rasul..?!.


Karena petugas-petugas wahabi itu tak dapat berkata apa-apa lagi, maka murid tersebut dibebaskan.

Murid Syekh M.Utsman Abduh Al-Burhani RA itu telah membuat para pecinta nabi, juga mengambil berkat, yang mana hal ini telah diketahui oleh seorang tokoh kaya bernama Abbas al-Qatthan, maka pada tahun 1370H ia memperoleh izin dari raja Abdul-Aziz untuk membangun perpustakaan. ia sanggup menanggung semua biaya demi mencegah para sufi untuk mengambil berkat dari tempat kelahiran Rasulullah saw.

Suatu hari pada bulan Rajab 1370H. ia mengundang teman-temannya untuk menyaksikan perpustakaan yang masih sedang dibangun. Tiba-tiba ia ditimpa serangan jantung dan dibawa pulang untuk ditangani oleh seorang dokter. Ia berharap agar diberikan umur yang panjang untuk menyaksikan perpustakaan itu telah berdiri kokoh menutupi jejak kelahiran baginda Rasulullah saw. Namun pada keesokan harinya ia meninggal dunia.

“Maktabah Makkah Al-Mukarramah” tersebut juga telah dijadikan sebagai “Wizaratul Haj Wal-Awqaf”. (kisah ini dinukil dari kitab A'lamul-Hijaz pada abad keempat belas hijriyah, oleh M.Ali Magribi, cetakan pertama 1401H/1981M. diterbitkan oleh Idarah Annasyr Bi-Syarikah Tuhamah, Silsilah al-Kitab Assaudi)

Alhamdulillah, sampai terahir kalinya penulis menunaikan ibadah haji, masih banyak pecinta nabi yang mengusap-usap dinding perpustakaan tersebut (karena menyatu dengan tempat kelahiran rasulullah saw) demi memperoleh barokah...

_________________________

Baca juga di blog sederhana kami tentang:


Sumur Zamzam

Kitab Syawahid al-Haq

Akibat Menentang Guru