Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Majid lahir di Kampung Bermi Pancor Lombok Timur pada atnggal 17 Rabiul Awwal 1324 H (1906 M). Nama kecil beliau adalah Muhammad Syaggaf dan berganti nama menjadi Haji Muhammad Zainuddin setelah menunaikan ibadah haji. HAMZANWADI adalah singkatan dari Hajji Muhammad Zainuddin Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyyah...
*
Tentang silsilah keturunan beliau yang lengkap tidak dapat dikemukakan secara utuh, karena dokumen dan catatan silsilah keturunan beliau ikut terbakar ketika rumah orang tua beliau mengalami kebakaran. Namun yang jelas bahwa silsilah keturunan beliau adalah dari garis yang terpandang, yaitu dari keturunan Selaparang. Selaparang adalah nama kerajaan Islam yang pernah berkuasa di Pulau
*
Setelah berusia 17 tahun, yaitu pada tahun 1341 H/1923 M, beliau ke tanah suci Makkah Al Mukarramah untuk melanjutkan studi, memperdalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan Islam. Beliau berangkat bersama keluarga beliau dan belajar di tanah suci selama 12 tahun.Mula-mula beliau belajar secara Talaqqi di Masjid al-Haram, namun pada tahun 1928 beliau melanjutkan studinya di Madrasah Ash Saulatiyah yang pada saat itu dipimpin oleh Syaikh Salim putra Syaikh Rahmatullah, pendiri Madrasah Shaulatiyah. Telah dinyatakan dalam koran Okaz 28 November 2006 Edisi: 1990 bahwa Madrasah ini adalah madrasah pertama di tanah suci yang didirikan pada tahun 1292H. dan Madrasah ini telah mengeluarkan banyak tokoh terkenal seperti sang penyair Ahmad Ibrahim al-Gazzawi, Syekh Hasan al-Massyath dan lain-lain…
*
Keberhasilan Tuan Guru H. M. Zainuddin Abd. Majid meraih prestasi yang tinggi pulalah yang menyebabkan beliau mendapat banyak pujian, baik dari gurunya sendiri maupun kawan-kawan dan ulama-ulama terkemuka lainnya. Pujian itu antara lain disampakan oleh salah seorang gurunya yaitu Syekh Muhammad Amin Al Kutbi, pujian tersebut dingkapkan dengan syair berbahasa Arab yang artinya:
Demi Allah, saya kagum pada Zainuddin
kagum pada kelebihannya atas orang lain
pada kebesarannya yang tinggi
dan kecerdasannya yang tiada tertandingi
Jasanya semerbak dimana-mana
Menunjukkan satu-satunya permata
Yang tersimpan pada moyangnya
Buah tangannya indah lagi menawan
Penaka bunga-bungaan
Yang tumbuh teratur di lereng pegunungan
Walaupun Nahdlatul Wathan punya tarekat sendiri namun Syekh M.Zainuddin tidak menghalangi warga NW untuk bersuluk melalui tarekat lain selama tarekat tersebut murni haluan, buktinya ayah saya sendiri yaitu Ustadz Sukarnawadi KH. Husnuddu'at (yang dulu pernah mengajar selama 15 tahun di madrasah Darul-Ulum Addiniyyah Makkah dan kini mengajar di Ma'had Darul Qur'an wal Hadits bahkan menjabat sebagai dewan mustasyar NW) ketika mendapat restu dari Syekh Yasin al-Fadani untuk menjadi mursyid dan penyebar Thariqat Naqsyabandiyyah di Lombok, Syekh M.Zainuddin tidak mengingkari hal itu... pada hari Selasa 25 April 2006/27 Rabi'ul Awwal 1427 di Mesir seorang warga NW bernama Ahmad Muzanni bertanya kepada Ustaz TGKH. M.Zainul-Majdi MA. (cucu Syekh M.Zainuddin) tentang perpindahan tarekat, apakah dianggap melanggar bai'at atau tidak? ketika itu beliau menjawab, "tidak masalah, yang mau masuk Thariqat Naqsyabandiyyah juga silahkan, yang penting tetap menjadi warga NW." oleh karena itu sebagian warga NW di Mesir masuk ke tarekat Syazuliyyah Darqawiyyah, sebagian juga masuk tarekat Syaziliyyah Batthawiyyah, dan sebagian lainnya (termasuk saya sendiri) masuk Thariqat Dasuqiyyah Muhammadiyyah dan sisanya tetap dalam Thariqat Hizib NW...
*
Syekh M.Zainuddin Abdul-Majid adalah tokoh pertama yang menjadikan seni musik sebagai media dakwah di
*
Mengenai karya tulis beliau, dalam bahasa Arab ada 17 judul, dalam bahasa Indonesia dan Sasak ada 3 judul, di antaranya Wasiat Renungan Masa… berikut saya nukilkan beberapa bait dari Wasiat Renungan masa:
Thariqat Hizib harus berjalan
Bersama thariqat yang murni haluan
Membenteng syari'at membenteng iman
Menendang ajaran thariqat syetan
Guru agama imam ke syorga
Perlu dipilih wajib dijaga
Silsilah yang putus tidak berguna
Dunia akhirat dlalalan mubina
Guru agama khususnya ulama’
Atau auliya’ atau ashfiya’
Pembawa kunci di alam fana’
Pembuka pintu di alam baqa’
harus Ma'mum mulai pula
Bila Imam salamnya nyata
haruslah Ma'mum salam merata
Banyaklah orang berlagak ulama’
Padahal mereka masih sufaha’
Kesana kemari penuh khuyala’
Merusak agama merusak juhala’
Sungguh sukarlah mencari guru
Yang berhak mengajar thariqat yang jitu
Kebanyakan orang tak punya malu
Ingin disebut wali dan ratu
Guru agama pilih yang mursyid nyata
Yang tetap utuh sambungan pipanya
Jangan yang putus sambungan gurunya
Agar tak nyesal kemudian harinya
Di
Memanggil semua kaum mu’minin
Supaya benar jadi muttaqin
Harus bersatu dengan shadiqin
Ziarah kubur dicapnya kafir
Oleh mereka yang asyik mengkafir
Qur’an Hadits tidak difikir
Seperti air jatuh di pasir
Murid yang putus dari gurunya
Berarti rusak pipa ilmunya
Hilang terbakar sari ilmunya
Dibakar setan dan hawa nafsunya
Orang yang bakti kepada guru
Mendapat faedah hikmat yang baru
Tidak terduga lebih dahulu
Memang Allah pemberi selalu
Kalau tak tampak semasih hayatnya
Akan tampaklah setelah pindahnya
Banyak terbukti sepanjang masa
Sebab baiknya sambungan pipanya
selenkapnya baca buku Refleksi Pemikiran dan Perjuangan Tuan Guru Kyai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid 1904-1997 (602 halaman) diterbitkan oleh PT.Logos Wacana Ilmu bekejasama dengan Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan Jakarta
______________________
Baca juga di blog sederhana kami tentang:
Mengenang Syekh Yasin, teman HAMZANWADI
Biodata Singkat Syekh Amin al-Kutbi, guru HAMZANWADI
Musik (yg dijadikan oleh HAMZANWADI sbg sarana media dakwah) Itu Tidak Haram