Thursday, January 24, 2008

* Ucapan Shadaqallahu al-Azhim

Saya dan mungkin para pembaca pernah mendengar rekaman pengajian M.Shalih al-Utsaimin (sang tokoh wahabi) ketika ia ditanya mengenai hukum membaca lafaz "Shadaqallahu al-Azhim" yang artinya "Maha Benar Firman Allah" sehabis membaca al-Qur'an. Saya terkejut ketika mendengar ia menjawab hukumnya adalah "Bid'ah" yang tentu menurut mereka semua "Bid'ah" itu adalah sesat, dengan alasan bahwa Rasulullah saw tidak pernah mengucapkannya...! pendapatnya itu masih tetap dipegang sampai saat ini, bisa dibaca sendiri dalam situs peribadinya, kelik di sini


Untuk membantah pendapat yang salah itu, cukup dengan mengatakan bahwa: "jika kita melafazkan "Isti'azah" أعوذ بالله من الشيطان الرجيم sebelum memulai pembacaan al-Qur'an, berdasarkan firman Allah swt dalam surat Annahl ayat 98 yang berbunyi فإذا قرأت القرآن فاستعذ بالله yang artinya kira-kira: "danjika engkau hendak membaca Qur'an, maka ber-ta'awwudzlah"…
Dan jika kita melafazkan "Basmalah" بسم الله الرحمن الرحيم berdasarkan firman Allah dalam surat al-Alaq yang berbunyi إقرأ باسم ربك الذي خلق yang artinya kira-kira: "bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan"…
Maka tidak salah ketika kita menutup bacaan al-Qur'an dengan bacaan, صدق الله العظيم "Shadaqallahu al-Azhim" berdasarkan firman Allah swt dalam surat Ali Imron ayat 95 yang berbunyi قل صدق الله yang artinya, "Katakanlah Maha Benar Firman Allahh". Atau firman Allah swt dalam surat Annisa' ayat 87 yang berbunyi ومن أصدق من الله حديثا yang artinya kira-kira, "dan siapakah yang lebih jujur ucapannya selain Firman Allah?." Tentu "Maha Benar Firman Allah swt."

Wednesday, January 16, 2008

* Mengenang Sayyid M.Alawi al-Maliki al-Hasani


SEKILAS TENTANG BELIAU:
Syekh M.bin Alawi bin Abbas al-Maliki al-Makki al-Hasani lahir di Mekah tahun 1362H (1943M). Silsilah nasab beliau bersambung sampai Rasulullah SAW melalui Sayyiduna al-Hasan RA.

Beliau belajar di halaqah-halaqah Masjidil-Haram dan pernah sekolah di madrasah al-Falah kemudian Madrasah Tahfiz al-Qur'an. Kemudian beliau menuntut ilmu di luar negeri seperti India dan Pakistan.

Beliau meraih gelar MA dan Doctor dari Kuliyah Usuluddin Universitas al-Azhar. Kemudian beliau ke Maroco untuk menuntut ilmu dari ulama-ulama yang terkenal di situ.

Beliau pernah mengajar di Kuliyah Syari'ah Makkah al-Mukarramah tahun 1390H. (1970M) kemudian menjadi guru di Masjid al-Haram tahun 1391H setelah meninggalnya ayah beliau dan ketika itu beliau menjadi guru di Universitas al-Malik Abdul-Aziz.

Beliau sering mengisi ceramah dan pengajian di siaran radio dan diskusi-diskusi umum baik dalam dan di luar Saudi. Dan beliau terpilih menjadi ketua pertama Lajnah Tahkim Internasional untuk Musabaqoh Qur'an Karim tahun 1399H, 1400H dan 1401H.

Beliau telah mengunjungi negara-negara Islam dan mendirikan lebih dari 30 Ma'had dan 30 Madrasah di Asia bagian timur dan selatan.

Berdasarkan karya-karya beliau dan pengalaman beliau dalam berakwah di berbagai negara Islam, maka Universitas al-Azhar memberikan gelar Profesor kepada beliau pada tanggal 2 safar 1421H (6 Mei 2000)

Telah terbit sebuah buku yang mengumpulkan ilmu-ilmu, kehidupan, pemikiran dan pengaruh beliau. Buku ini berjudul al-Maliki Alimul-Hijaz karangan Zuhair Jamil Kutbi.

GURU-GURU BELIAU:
Beliau banyak meriwayatkan hadits dari Syekh Hasanain bin M.Makhluf mufti Mesir, Syekh Hasan al-Ahdal al-Yamani, Syekh M.As'ad al-Abji Mufti Mazhab Syafii di Halab, Syekh M.Syafi' Mufti Pakistan dan lain-lain. Namun guru-guru beliau yang sangat berpengaruh dan berarti dalam kehidupan beliau dalam periwayatan Hadits adalah:
1) Ayah kandung beliau, yaitu Assayyid Alawi bin Abbas al-Maliki al-Hasani (wafat 1391H.)
2) Syekh M.Yahya bin Assyekh Aman (wafat 1387H.)
3) Syekh M.al-Arabi Attubbani (wafat 1390H)
4) Syekh Hasan bin Sa'id Yamani (wafat 1392H)
5) Syekh M.al-Hafidz Attijani, Ahli Hadits Mesir (wafat 1398H)
6) Syekh Hasan bin M.al-Massyath (wafat 1399)
7) Syekh M.Nur Saef bin Hilal al-Makki (wafat 1403H)
8) Syekh Abdullah bin Sa'id Allahji (wafat 1410H)
9) Syekh M.Yasin al-Fadani (wafat 1410H).

KARANGAN-KARNGAN BELIAU:
Sebagian besar kitab-kitab karangan beliau dicetak di Imarat dan Mesir, karena tidak boleh dicetak di Saudi. Di antara karangan beliau adalah:
1) Attashawwuf
2) Mafahim Yajibu An Tushahhah (buku ini meluruskan faham wahabi yang sesat dan membela faham-faham sufi)
3) Al-Insan al-Kamil (berbicara tentang Khususiat Rasulullah SAW)
4) Tahqiq al-Amal fima yanfa'ul-mayyit Minal-A'mal (mengandung amalan-amalan yang dapat memberi manfaat buat mayit)
5) Tarikh al-Hawadits Annabawiyyah
6) Adzzakhair al-Muhammadiyyah.
7) Al-Madh Annabawi Bainal-Guluwwi wal-Inshaf.
8) Fadhlul-Muwattha' wa Inayatul Ummah al-Islamiyyah Bihi (keutamaan kitab al-Muwattha')
9) Zubdatul-Itqan fi Ulumil-Qur'an.
10) Labbaik Allahumma Labbaik (buku tentang ibadah Haji)
11) Dan lain-lain

MENGAPA BELIAU DIBENCI KAUM WAHABI:
Perlu diketahui bahwa beliau sama halnya seperti ulama-ulama yang berjasa menyebarkan dakwah Islam di Saudi Arabia seperti Syekh Yasin al-Fadani, Syekh M.Amin al-Kutbi, Syekh Hasan Masyyath dan lain-lain. Namun karena mereka tergolong ulama Tashawwuf dan kebetulan yang menguasai Saudi adalah orang-orang yang berfahamkan Wahabi, maka mereka diusahakan agar tidak dikenal oleh dunia. Mereka hanya mengangkat ulama-ulama mereka yang Tasyaddud dalam agama dan suka mengkafirkan faham-faham yang bertentangan dengan faham mereka seperti Saleh. Ulama-ulama Wahabi yang kami maksud adalah al-Utsaimin, Abdul.Aziz bin Baz, al-Albani dan konco-konconya. Dan Berikut ini beberapa alasan mengapa Syekh M.Alawi al-Maliki dibenci oleh tokoh dan kaum Wahabi:
1) Beliau merayakan dan membolehkan perayaan hari kelahiran nabi SAW. Sebagaimana yang beliau tegaskan dalam kitab (Majmu' Fatawa Wa Rasa'il). Al-Albani bercerita bahwa ia pernah diundang oleh ayah Syekh M.Alawi al-Maliki. Kemudian al-Albani menemukan mereka sedang merayakan Mawlid. Maka al-Albani mengingkari hal tersebut.
2) Beliau membela faham Sayyidi Ibnu Arabi RA.
3) Beliau berakidahkan Asy'ariyyah dan membela faham Asy'ariyyah. Yang mana para wahabi menganggap faham Asy'ariyyah itu bertentangan dengan Ahlussunnah wal-Jamaah.
4) Dalam kitab Syifa'ul Fu'ad beliau mengajak untuk ziarah maqam dan ber-Istigatsah (memohhon bantuan) kepada Rasulullah dan para Wali Allah.
5) Mengarang kitab Dzakha'ir al-Muhammadiyyah yang berisikan ajaran Tashawwuf dan pujian terhadap Rasulullah SAW.
6) Berkeyakinan bahwa Rasulullah dan para pewarisnya bisa mengatur alam.
7) Berkeyakinan bahwa Rasulullah hidup dan matinya sama saja, bisa menyaksikan dan mengetahui keadaan dan niat ummatnya. Sebagaimana ditegaskan dalam kitab beliau "Syifa'ul Fu'ad".
8) Menegaskan dalam kitab Adzzakhair al-Muhammadiyyah bahwa Rasulullah SAW adalah Makhluq yang pertama diciptakan oleh Allah SWT.
9) Berkeyakinan bahwa roh Rasulullah SAW hadir dalam Halaqah Dzikir dan acara perayaan Mawlid.
10) Berkeyakinan bahwa Rasulullah SAW bisa dilihat bukan hanya lewat mimpi saja, tapi dalam keadaan terjaga juga. Bahkan tidak mustahil dilihat oleh ribuan ummat pada waktu yang sama.
11) Pernah menziarahi Syekh Tarekat al-Ashabah al-Hasyimiyyah wa Assidnah al-Alawiyyah wa Assadah al-Hasaniyyah al-Husainiyyah. Kemudian menziarahi maqam Syekh Abul-Hasan Assyazili.
12) Keyakinan beliau bahwa hari kelahiran Rasulullah Saw lebih mulia dan utama daripada Malam Lailatul-Qadar.
13) Beliau membolehkan untuk mengecup dan mengusap-usap maqam Nabi atau Wali untuk menampakkan rasa cinta dan memperoleh keberkatan.
14) Dan lain-lain.

ORANG-ORANG YANG MEMBELA DAN MEMUJI BELIAU:
1) Syekh M.al-Khazraji ketika menjabat sebagai menteri perwakafan Imarat, beliau mencetak dan memperbanyak beberapa buku karangan Syekh M.Alawi al-Maliki seperti "Mafahim Yajibu An Tushahhah" dan "Syifa'ul Fu'ad Fi Ziyarati Khairil-Ibad."
2) Syekh Isa bin Mani' al-Humairi dalam muqaddimah kitabnya "Bulugul-Ma'mul fil-Ihtifa'I wal-Ihtifali bi-Mawlidirrasul" banyak memuji Syekh M.Alawi al-Maliki.
3) Syekh Abdul-Aziz bin M.bin Shiddiq al-Gumari dari Maroco menulis dalam muqaddimah kitab "I'lamunnabil bima fi syarhil-Jaza'iri Minattalbisi Wattadhlil" membela Syekh M.Alawi Al-Maliki.
4) Syekh Yusuf bin Hasyim Arrifa'I dari Kuwait pernah menulis buku "Arradu al-Muhkam al-Mani' Ala Syubuhat Ibnu Mani'" untuk membela Syekh M.Alawi al-Maliki.
5) DR. M.Abduh Yamani mengarang kitab yang berjudul "Allimu Awladakum Mahabbatarrasul SAW" yang banyak merujuk pada al-Maliki.
6) Syekh Habib Ali Zainul Abidin al-Jufri
7) Syekh Umar bin Hafiz dari Yaman
8) Prof DR Ahmad Umar Hasyim Dosen al-Azhar
9) Prof DR. Hasan al-Fatih Qaribullah Rektor Universitas Islam di Umdurman
10) Syekh Sayyid 'Iwadh yang pernah menjabat sebagai Mufti Sudan
11) Sayid M.bin Abdurrahman sebagai Mufti Juzur al-Qamar
12) Syekh M.Thayyib Annajjar Rektor Universitas al-Azhar
13) Syekh Shalih al-Ja'fari Dosen di Uninersitas al-Azhar dan Syekh Tarekat Ja'fariyyah.
14) Syekh M.Assyazili Dekan Fakultas Syariah Tunisia
15) Syekh M.bin Yusuf al-Banuri wakil rektor Universitas Islam Pakistan
16) Sayyid M.bin Abdul-Qadir Azad ketua majlis ulama Pakistan
17) Syekh Ahmad bin M.Zabarah al-Hasani Mufti Yaman
18) Syekh Abdul Hadi Ujail ketua Inqaz al-Islami di Yaman
19) Habib Abdul-Qadir Assaqqaf Mufti Hadramaut
20) Syekh DR M.Sa'id Ramadhan al-Buthi ulama Syiria

WAFATNYA BELIAU
Syekh M.Alawi al-Maliki meninggal di pagi hari jumat tanggal 15 Ramadhan 1425H. yang mana dua jam sebelumnya beliau memberi pengajian kepada lebih dari 600 pelajar.
Saudari-saudari beliau tidak dapat membantu memandikan jenazah beliau, bahkan mereka tidak dapat memasuki rumah beliau dikarenakan jumlah pengunjung yang begitu banyak. Mereka hanya bisa berdiam dan sarapan di dalam mobil.
Setelah disolatkan di Masjidil-Haram oleh ribuan jemaah baik dari murid, para pelajar dan para pengikut beliau, jalan raya yang menuju ke pemakaman (al-Ma'lah) ditutup demi kelancaran pembawaan jenazah beliau.
Semoga Allah merahmati beliau, amin.




Syekh M.Alawi al-Maliki bersama Syekh Ahmad Manshur al-Husaini asal Palestina dan Sayyid M.Abduh Yamani mantan menteri penerangan Saudi


Syekh M.Alawi al-Maliki bergandengan dengan Syekh Habib Ali Zainal Abidi al-Jufri

Suekh M.Alawi al-Maliki bersama Syekh Shalih al-Ja'fari syekh tarekat Ja'fariyyah

Syekh M.Alawi al-Maliki ketika berzikir dalam keadaan berdiri


Ayahanda menemani pak Hamzah Haz menemui Syekh M.Alawi al-Maliki



Raja Saudi beserta Syekh Abbas (saudara kandung Syekh M.Alawi al-Maliki)


Adinda (H.Abdul-Aziz Sukarnawadi Lc) memberi ceramah kepada jamaah haji Lombok dan duduk menengahi Syekh Abbas (saudara kandung Syekh M.Alawi al-Maliki) dan Ust H.Zainul Majdi MA