Pernah pada suatu hari, seorang bapak-bapak yang ahli bahasa mendatangi Syekh M.Utsman Abduh Al-Burhani RA. Ia bertanya, “bukankah al-Qur’an sebagaimana firman Allah, adalah menggunakan bahasa yang “Arabiyyun Mubin..!!” maka Syekh M.Utsman Abduh Al-Burhani RA. Berkata: ia, akan tetapi “bahasa Arabnya Allah bukan seperti bahasa Arabnya kita…!”
Bapak-bapak itu berkata, “akan tetapi saya temukan dalam Qur’an banyak sekali huruf-huruf tambahan yang jika dihapus, maka itu tidak mengurangi makna kandungan al-Qur’an”.
Syekh M.Utsman Abduh Al-Burhani RA. Meminta agar bapak-bapak itu mendatangkan bukti yang menunjukkan kebenaran ucapannya. Maka bapak-bapak itu berkata, “dalam kisah Qarun, Allah berfirman:
وآتيناه من الكنوز مأ إن مفاتحه لتنوء بالعصبة أولي القوة
Sesungguhnya dalam ayat ini ada huruf (إن) za’idah (tambahan) yang tidak ada maknanya, bahkan jika dihapus, itu lebih baik dalam ilmu balagah”.
Syekh M.Utsman Abduh Al-Burhani RA. bertanya: “apa yang engkau ketahui tentang العصبة أولي القوة dalam ayat itu?”
bapak-bapak itu menjawab, “sebagaimana yang pernah saya baca dalam kitab-kitab, yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah البغال atau kuda.”
Syekh M.Utsman Abduh Al-Burhani RA. bertanya lagi, “tahukah anda berapa jumlah bigal/kuda itu?” bapak-bapak itu tentu tidak tahu, bahkan ia jadi tambah bingung.
Syekh M.Utsman Abduh Al-Burhani RA. berkata, “jawabannya ada pada huruf (إن) yang engkau sangka tidak ada artinya itu. Sesungguhnya huruf Alif, nilainya adalah satu dan huruf Nun, nilainya adalah limapuluh. Berarti jumlah bigal/kuda yang membawa kunci-kunci Qarun itu adalah limapuluh satu ekor. Kalau kita hapus (إن) dari ayat tersebut, maka firman Allah yang berbunyi وما فرطنا في الكتاب من شىء akan sia-sia. Oleh karena itu Sayyiduna Abu Bakr RA berkata:
لو ضاع منى عقال بعيري لوجدته فى القرآن
kalau saja tali binatang ternakku hilang, maka saya bisa menemukannya dalam al-Qur’an.”
akhirnya bapak-bapak itu hanya bisa diam tercengang... Sungguh benar perkataan Syekh M.Utsman Abduh Al-Burhani RA. bahwa, “bahasa Arabnya Allah bukan seperti bahasa Arabnya kita…!”
_______________________________________________
kalau anda ingin melihat cuplikan maqam beliau di sudan, kelik di sini>>>
------------------
Baca juga di blog sederhana kami tentang:
Masjidil-Haram Pernah Kebanjiran