Thursday, February 28, 2008

* Dibodoh-bodohi Oleh Kebodohan Wahabi


Pada hari Senin 7/1/2008 seusai solat Isya' di sekretariat Persatuan Pelajar Indonesia Sudan (PPI-Sudan) penulis berdiskusi dengan seorang kawan yang bernama pak Aiman Lc. Pada waktu dan lokasi yang sama, seorang dosen UIN Riau bernama pak Jhon Pamil yang mengaku-ngaku diri sebagai ahli Ruqyah, menceritakan pengalaman-pengalamannya kepada tamu yang bernama pak Yahya (Mahasiswa s1 International University of Africa), dan disimak oleh pak Zarkasih MA (dosen UIN Riau), pak Bukhari Lc (guru Assyafi'iyyah) dan pak Fathurrahman Lc (tamatan Lipia yang ahli pijat).

Yang penulis anggap lucu, ketika pak Jhon diminta tanggapannya mengenai kaifiyat ruqyah yang dilakukan oleh Ibnu Tai-miyah yang tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah saw. Pak Jhon menanggapi, "walaupun tidak dilakukan oleh nabi, tapi itu adalah hasil tajribah/percobaan dia yang membuahkan hasil…." Penulis heran, karena pak Jhon sebelumnya menganggap para sufi telah berlaku bid'ah yang sesat karena mengamalkan do'a-do'a yang tidak pernah dibaca oleh Rasulullah saw. padahal itu juga adalah hasil tajribah/percobaan para wali yang membuahkan hasil…"

Pak Jhon Pamil juga bercerita tentang dirinya yang konon telah menyadarkan seorang sufi. Dialog antara pak Jhon dan orang sufi itu berlangsung kurang lebih sebagai berikut:
Jhon: sebutkan di antara hizib atau do'a yang engkau amalkan untuk berlindung setiap hari?.
Sufi: do'a berbahasa arab yang artinya kira-kira, "malaikat Jibril di hadapanku, malaikat Mika'il di belakangku, malaikat Israfil di kananku dan malaikat 'Azra'il di sebelah kiriku…"

Jhon: do'a itu diamalkan juga oleh para sufi lainnya?
Sufi: iya!

Jhon: kalau memang malaikat Jibril yang akan menjagamu, malaikat siapa yang akan menjaga teman-temanmu? Kalau malaikat Mika'il selalu di sampingmu untuk menjagamu, siapa yang akan berada di samping teman-temanmu?
Sufi: …?!?!@!#?$!%?^!&?*(diam seribu bahasa)...

Dengan senyum tawa dan penuh bangga, pak Jhon berkata, "akhirnya orang sufi itu sadar!." Para pendengarpun ikut senyum dan tertawa sambil mengangguk-anggukkan kepala merasa kagum pada kecerdasan pak Jhon…

Ketika itu penulis memotong pembicaraan pak Jhon untuk menanyakan satu pertanyaan, yaitu:
Penulis: "kalau misalkan ada sepuluh orang atau ribuan orang mati pada waktu yang bersamaan, (seperti yang dialami oleh penumpang kapal Titanic) apakah itu menunjukkan bahwa malaikat pencabut nyawa ('Azra'il) itu jumlahnya ribuan..??? (masih saja ada sufi yang bodoh, mau dibodoh-bodohi oleh kebodohan wahabi)
Jhon: …?!?!@!#?$!%?^!&?*(diam seribu bahasa)...

Pada tanggal 22/2/2008 seusai menunaikan solat Jum'at, pak Yahya menemui penulis di kamar Abu Naji. Sambil menyantap Indomie, pak Yahya mengingatkan penulis tentang kejadian hari Senin 7/1/2008 bersama pak Jhon. Dan terjadilah dialog berikut:

Yahya: boleh saya kasih komentar tidak?
Penulis: boleh

Yahya: Sebenarnya pertanyaan Ust. Sholah (penulis) kepada pak Jhon itu cukup menarik dan saya memiliki jawabannya, namun saya takut Ust. Sholah (penulis) tambah emosi..!
Penulis: Tidak apa-apa, pertanyaan saya waktu itu bukan untuk menang kalah, tapi benar salah. Silahkan diutarakan saja..!

Yahya: Sebenarnya malaikat Jibril, Azra'il dan malaikat-malaikat lainnya itu diberikan kemampuan oleh Allah swt untuk menjadi banyak dan berpindah-pindah sekejap mata..!
Penulis: justru itu jawaban yang sangat aku butuhkan saat itu untuk menunjukkan bahwa si Sufi itu tidak salah, dan alasan pak Jhon itu tidak masuk akal.!
Yahya: …?!?!@!#?$!%?^!&?*(diam seribu bahasa)...

Sebagai akhir kata, harapan penulis kepada pembaca (yang sufi, khususnya) agar tidak mudah dibodoh-bodohi oleh kebodohan wahabi. Wallahu A'lamu Bisshawab…